Mengenal Jenis Jagung Hibrida – Varietas jagung menurut genotipenya dibedakan menjadi dua, yaitu menyerbuk bebas (gabungan) dan hibrida. Pembentukan varietas bebas penyerbukan terjadi dengan penyerbukan silang acak antara tanaman dari kultivar membentuk populasi. Sedangkan hibrida yang terbentuk dari penyerbukan telah diidentifikasi oleh tetua jantan dan betina atau serbuk sari. Hal penting yang harus dilakukan dalam pemuliaan jagung hibrida adalah menghasilkan galur-galur inbreeding, khususnya galur-galur homozigot tertua.
Persilangan jagung hibrida dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu persilangan tunggal, persilangan ganda, dan hibrida rangkap tiga. Berikut ulasan lebih jelas mengenai jagung hibrida, tersedia dari cybex.pertanian.go.id.
Persilangan Tunggal
Persilangan tunggal dibentuk dengan menyilangkan dua pasang tetua yang disilangkan. Hibrida berjenis kelamin tunggal memiliki kemampuan yang besar untuk beradaptasi dengan lingkungan. Varietas hibrida tunggal pertama yang diperkenalkan adalah IP
yang diproduksi oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) dan diterbitkan pada tahun 1985. Varietas ini memberikan hasil rata-rata 5,
ton/ha.
Varietas hibrida tunggal pertama yang diperkenalkan oleh Balitbangtan adalah Bima1 pada tahun 2001. Saat ini, pembentukan varietas jagung hibrida biasanya dilakukan dengan persilangan tunggal. Persilangan tunggal jagung Balitbangtan yang masih digunakan adalah JH 37 dan NASA 29.
Persilangan ganda
Mengenal Jenis Jagung Hibrida – Persilangan ganda dibuat dengan dua persilangan tunggal dari empat galur yang berbeda dan hasil tinggi. Persilangan multitanaman menghasilkan hasil yang lebih rendah dan fenotipe tanaman yang kurang seragam dibandingkan persilangan tunggal. Hybrid ganda pertama dirilis oleh PT Pioneer pada tahun 1992 sebagai Pioneer3. Varietas ini memberikan hasil rata-rata 6,
ton/ha.
Hibrida tiga arah
Hibrida tiga arah merupakan variasi persilangan tunggal yang lebih banyak dipasarkan. Pembentukan kembar tiga membutuhkan persilangan sederhana dan perkawinan sedarah. Hibrida tiga arah pertama kali dirilis oleh PT Pioneer pada tahun 1985 sebagai Pioneer1. Varietas hibrida ini memiliki hasil rata-rata 5,5 ton/ha.