Bawang sabrang atau bawang dayak adalah salah satu species bawang yang berasal dari Amerika. Tanaman ini banyak tumbuh di daerah pegunungan dengan tinggi antara 600–1500 m dpl. Bawang sabrang menyukai tempat-tempat terbuka dengan tanah yang banyak humus dan lembap. Bagian tumbuhan yang ditanam adalah umbinya.
Sesuai namanya, bawang dayak yang memiliki nama latin Eleutherine palmifolia ini banyak dibudidayakan oleh suku Dayak di Pulau Borneo Kalimantan. Bawang dayak memiliki beberapa nama lokal di masyarakat seperti bawang sabrang, bawang berlian, bawang tiwai, bawang lubak dan bawang hantu.
Bawang dayak merupakan tanaman herba beranak banyak yang membentuk rumpun padat. Daunnya berbentuk pita sepanjang 15-20 cm dan lebar 3-5 cm. Bunganya mungil berwarna putih, mekar pada waktu gelap dan hanya beberapa jam saja. Umbinya panjang, berbentuk bulat telur dan berbulu.
Sepintas, bawang dayak memiliki rupa yang mirip dengan bawang merah yaitu bentuknya yang berlapis dengan kulit dan daging umbi yang berwarna merah. Namun jika dilihat lebih dalam lagi, bawang dayak memiliki warna merah yang lebih pekat cenderung sedikit ungu merah. Selain itu, lapisan daging buahnya juga lebih tebal dan terkesan lebih kokoh dari bawang merah biasa.
Bawang dayak memiliki ciri khas permukaan yang licin dan bau yang tidak menyengat. Ketika tanaman ini diiris, maka tidak akan menyebabkan mata perih layaknya bawang merah pada umumnya. Ciri khas lainnya, apabila di pegang maka warna merah pada tanaman ini ini akan menempel di tangan.
Yang menarik, tanaman ini rupanya lebih dikenal sebagai bahan obat tradisional ketimbang sebagai bahan bumbu masak. Rasanya yang lebih getir membuatnya tidak cocok untuk dimanfaatkan sebagai bumbu masak.
Bawang dayak diketahui memiliki kandungan fitokimia seperti alkaloid, flavanoid, steroid, glikosida, fenolik dan zat tanin yang semuanya berperan besar terhadap kesehatan.
Menurut Dr. Sukrasno, M.S, farmakolog dari Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung, tanaman ini mengandung zat anti bakteri dan antioksidan yang sangat tinggi sehingga dapat mengobati beragam penyakit baik ringan maupun penyakit yang berat.
Kandungan antibakterinya dapat mencegah berkembangnya bakteri, virus dan mikroba lainnya sehingga menghentikan penularan penyakit. Sedangkan antioksidannya yang sangat tinggi mampu menghadapi radikal bebas sehingga efektif sebagai pencegah kanker, pencegah radang, tumor dan pendarahan.
Riset lain menemukan fakta bahwa kemampuan diuretik tanaman ini juga bisa bekerja memperbaiki sekaligus membantu fungsi hati dan ginjal. Terbukti akan terjadi perbaikan hingga 20% setelah mengonsumsi tanaman ini dalam tempo dua pekan.
Saat ini, tanaman ini dapat diolah menjadi obat tradisional, yakni dengan memotong tipis-tipis akar bawang dan merebusnya hingga mendidih. Setelah itu dapat disaring untuk untuk mengambil air rebusannya dan siap untk diminum.
Selain obat tradisional, tanaman ini juga bisa dijadikan bahan olahan seperti manisan, simplisia dan bubuk bawang.
Kini, tanaman ini mulai dibudidayakan dalam skala terbatas, namun kebanyakan masih dijumpai di kawasan Kalimantan. Tetapi jelas bawang dayak bisa menjadi pilihan alternatif untuk pengobatan tradisional di Indonesia.
Baca juga Disini
Sumber:
– https://id.wikipedia.org/wiki/Bawang_Sabrang
– https://8villages.com/full/petani/article/id/5b643fdabd1943b34dd44fed#:~:text=Sepintas%2C%20bawang%20dayak%20memiliki%20rupa,pekat%20cenderung%20sedikit%20ungu%20merah.