Fakultas Pertanian Universitas Medan Area menggelar kuliah umum Agribisnis Dalam Menyikapi Maysarakat Ekonomi Asean ( MEA), Pada 27 Juni 2016 di Gedung Convention Hall, Kampus I Jalan Kolam Nomor 1 Medan Estate.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh dekan fakultas pertanian Dr. Syahbuddin Hasibuan, M.Si
dan dimoderatori oleh Asmah Indrawaty selaku humas Univeritas Medan Area. Dalam sambutannya Pak dekan berharap melalui acara ini mahasiswa/i fakultas pertanian khususnya dapat mendapatkan ilmu “siasat” teori pemasaran agribisnis untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Maka dari itu beliau menegaskan agar mahasiswa/I bisa memanfaatkan kesempatn yang langka ini.
Beliau juga menyampaikan bahwa kegiatan kuliah umum ini merupakan realisasi kerjasama Universitas Medan Area dan Universiti Sains Malaysia, yang memang selama ini telah menjalin kerjasama.
Pada kuliah Umum Agribisnis mengundang narasumber yaitu guru besar di Universiti Sains Malaysia Prof. Madya. Dr. Zakaria Bahari. Prof. Zakaria menyampaikan Dengan jumlah penduduk yang sangat signifikan dan juga sumber daya alam termasuk pertanian agribisnis Indonesia memiliki potensi dan peluang yang baik jika Maysarakat Ekonomi Asean berjalan.
Dengan adanya MEA maka memungkinkan untuk memberikan kemudahan dalam pertukaran barang maupun jasa di antara negara-negara Asean. Dengan pertukaran barang dan jasa maka pasar untuk menjual hasil produk agribisnis / pertanian akan semakin luas. Begitu juga dengan lapangan kerja akan semakin luas ruang lingkupnya.
Tentu dengan luasnya pemasaran maka akan ada persaingan, maka di MEA produk yang unggullah yang bisa bersaing di pasar. Maka dari itu Prof. Zakaria memaparkan ada 5 elemen utama dalam agribisnis diantaranya
Subtensi penyediaan sarana produksi :Contohnya seperti sarana irigasi yang baik, Sumber Daya, Menejemen dan lain-lain
Usaha Tani dan Proses Produksi : disini meliputi luas lahan, tingkat kesuburan tanah, pelestarian sumber daya
Agroindustri (Pengolahan Hasil Produk) : produk tree, value added, proses pengupasan, pembersihan, pengekstrasi, penggilangan, pembekuan, pengeringan, kualitas mutu.
Pemasaran : Domestik, Ekspor Impor, impormasi pasaran, dan pemasaran intelegent
Sarana penunjang : sarana tataniaga, pembiayaan ( kredit), Penyaluran agribisnis, kelompok tani, pelatihan, transportasi, kebijakan dan lain-lain
Kemudian, Prof. Zakaria memaparkan tantangan yang akan dihadapi Indonesia dalam MEA, Tantangan yang dihadapi Indonesia berupa permasalahan homogenitas komoditas (kesamaan produk) yang diperjual belikan, contohnya produk pertanian seperti karet, produk kayu, tekstil dan barang elektronik.
Maka dalam hal ini competition risk akan muncul dengan banyaknya barang yang masuk ke indonesia yang bisa mengancam industri lokal yang akan bersaing dengan produk luar negeri yang jauh lebih berkualitas.
Kemudian tantangan selanjutnya adalah exploitasi risk, Indonesia memiliki Sumber daya yang sangat melimpah namun karena tingkat regulasi indonesia yang kurang mengikat sehingga dapat mengakibatkan perusahaan-perusaan asing mengekploitasi secara besar-besaran .
Kemudian masalah ketenaga kerjaan, Jika tenaga indonesia tidak bisa bersaing dengan tenaga kerja asing maka, Perusahaan-perusahaan yang ada diindonesia akan di dominasi oleh tenaga kerja asing.