Buah-buahanĀ Struktur dinilai dan berbagai jenis tanaman sering mengikuti motivasi untuk distribusi iklim. Beberapa wilayah Indonesia diklasifikasikan sebagai iklim basah ke tanaman yang berbeda, termasuk buah-buahan, yang dapat berkembang di daerah ini. Akibatnya, di wilayah ini, hutan hujan tropis telah dibentuk untuk pengembangan produksi budaya pelacakan mesin. Jenis tanah juga mempengaruhi pengembangan buah karena status gizi / pemuliaan, tanah dan air tanah.
Penyebaran buah-buahan di Indonesia
Faktor iklim lainnya yang berpartisipasi dalam menentukan distribusi tanaman adalah suhu udara (suhu). Di Indonesia, elemen suhu lebih diidentifikasi oleh ketinggian posisi (tinggi). Ketinggian tempat ini dikelompokkan ke tiga wilayah, terutama sebagai berikut.
1. Dataran rendah: satu polos 0-
00m ASL dan rata-rata
00-800 m dari ASL.
2. Dataran Tinggi atau Bukit: Tinggi 800 hingga 1200 m.
3. Polos gunung: Tinggi lebih dari 1.200 m tinggi.
Suhu kecil adalah sekitar 25-35o C, 21-25o rata-rata polos C, Hill polos 18-21o C dan mount 15-18o C. Setiap kenaikan tinggi pada ketinggian 100 m, suhu turun 0,56o c. Oleh karena itu, Indonesia dapat dibagi menjadi empat bidang pertanian.
1. Polos bawah (0-800 m ASL, 25-35O C) iklim basah. Buah-buahan dapat ditanam, termasuk durian, rambutan, duku, pisang, pepijate, natures, cempedak, nangka, lokal, jeruk, kapuk oranye, jambu biji, duwet, goyava, srikaya, air, air, salak, sawo, namnam, Sawo, Namnam , Mundu dan Wuni.
2. Tanah rendah (0-800 m ASL, 25-35O C) iklim kering. Buah-buahan dapat ditanam, yaitu anggur, mangga, kacang mete, srikaya, siam dan oranye oranye.
3. Dataran Tinggi Tengah (800-3 000 m ASL, 12-21o c) iklim lembab. Buahnya bisa ditanam, yaitu Avokad, Leci, Markisa, Pisang dan Kiwi.
. Dataran Tinggi Tengah (800-3 000 m ASL, 12-21o C) Iklim kering. Buah dapat dibudidayakan termasuk apel, pir, persik, jeruk keprok dan jeruk manis.