Medan, 28 Desember 2024 – Sivitas akademika Universitas Medan Area (UMA) menggelar pengajian rutin yang berlangsung khidmat di Masjid Taqwa, Kampus 1 UMA. Acara ini mengusung tema “Merawat Potensi Syukur dalam Meraih Keunggulan Hidup” yang bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai keislaman, membangun keharmonisan dan rasa syukur dalam keluarga sebagai salah satu fondasi utama masyarakat.
Kajian ini secara mendalam mengupas tentang kehidupan Rasulullah Nabi Muhammad SAW sebagai suri teladan terbaik dalam menjalani kehidupan berkeluarga. Disampaikan oleh ustaz Dr. (C). Muhammad Ali Hasibuan, MA, kajian ini menekankan pentingnya rasa syukur dalam menghadapi berbagai dinamika kehidupan, terutama dalam membina rumah tangga yang harmonis dan penuh berkah.
Rektor Universitas Medan Area yang diwakili oleh Dr. Dedi Sahputra, S.Sos, MA. dalam sambutannya menyampaikan, “kita berkumpul hari ini untuk merenungkan dan merayakan pentingnya Merawat Potensi Syukur dalam Meraih Keunggulan Hidup. Syukur adalah kekuatan yang tidak hanya mengingatkan kita untuk menghargai apa yang telah kita miliki, tetapi juga mendorong kita untuk terus tumbuh dan berbuat lebih baik. Dengan menjadikan syukur sebagai landasan dalam setiap langkah, kita dapat menggali potensi diri, menjalin hubungan yang lebih harmonis, dan mencapai keunggulan yang sejati”
Salah satu fokus kajian ini adalah kisah kehidupan Rasulullah SAW dalam memperlakukan istrinya dengan penuh cinta, kasih sayang, dan penghormatan. Rasulullah dikenal sebagai seorang suami yang selalu bersikap lembut dan penuh perhatian kepada istri-istrinya. Beliau tidak hanya mendengarkan keluh kesah mereka, tetapi juga turut membantu pekerjaan rumah tangga, seperti menjahit pakaian yang robek atau menyiapkan kebutuhan rumah tangga lainnya. Sikap beliau yang sabar, pengertian, dan penuh kasih menjadi teladan bagi umat Islam dalam menjaga keharmonisan keluarga.
Ustaz dalam kajian ini menekankan salah satu hadis Rasulullah yang berbunyi, “Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik dalam memperlakukan istrinya, dan aku adalah yang terbaik dalam memperlakukan istriku” (HR. Tirmidzi). Hal ini menjadi pengingat bahwa keluarga adalah tempat utama untuk menebarkan kebaikan, cinta, dan penghormatan. Rasulullah juga senantiasa berdialog dengan istri-istrinya, melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan, dan memberikan ruang bagi mereka untuk berekspresi, menunjukkan betapa pentingnya peran perempuan dalam rumah tangga.
Acara ini juga dihadiri oleh para dosen, mahasiswa, serta tenaga kependidikan UMA yang memenuhi Masjid Taqwa. Dengan suasana penuh kehangatan, peserta pengajian terlihat antusias mengikuti setiap penjelasan dari pemateri. Beberapa ayat Al-Qur’an dan hadis yang disampaikan juga memperkuat betapa pentingnya rasa syukur dalam membangun keluarga yang unggul.
Salah seorang mahasiswa yang hadir menyatakan, “Kajian ini membuka wawasan kami tentang bagaimana syukur bisa menjadi modal penting dalam menjaga keharmonisan keluarga. Belajar dari Rasulullah membuat saya semakin termotivasi untuk menerapkannya di kehidupan sehari-hari.”
Pengajian ini diakhiri dengan doa bersama untuk keberkahan dan kebaikan seluruh sivitas akademika UMA, serta harapan agar kegiatan serupa terus berlanjut untuk memperkuat spiritualitas dan kebersamaan di lingkungan kampus. Masjid Taqwa kembali menjadi saksi semangat sivitas akademika UMA dalam meneladani kehidupan Rasulullah SAW sebagai pedoman hidup.